jurnal Observasi BLOG



Penyajian Data Distribusi Frekuensi dan Data Numerik dari Data Statistika Observasi BLOG

Ghilman Hasbi Basith (1306052)
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia

Abstrak – jurnal ini membahas bagaimana penulis mengolah data dari statistika Blog Wirausahanya yaitu : http://e-kohaku.blogspot.com. Blog Wirausaha tersebut dibuat sejak 1 hari setelah diberikan-nya tugas untuk membuat blog yaitu pada tanggal 28 February 2015 dan berhenti di Observasi sampai pertemuan terakhir sebelum UTS yaitu pada tanggal 10 April 2015. Dan dari tanggal pertama sampai terakhir terkumpulah jumlah penyangan per-Harinya, yang dimana data itu disajikan dalam Data Distribusi Frekuensi dan Data Numerik yang dimana menghitung nilai Mean (rata-rata), median, modus, dan ukuran letak dari kuartil, desil dan persentil.

Kata Kunci – Statistika Frekuensi, Grafik, Median, Modus, Kuartil, Desil, Persentil

I.                   PENDAHULUAN
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk membuat rencana masa datang. Selain itu pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan - tindakan yang perlu dalam menjalankan tugasnya. Di dunia penelitian atau riset, dimana pun dilakukan, bukan saja telah mendapat manfaat yang baik dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Seperti untuk mengetahui apakah cara yang baru ditemukan lebih baik dari pada cara lama, atau apakah model untuk sesuatu hal dapat kita anut atau tidak. Untuk mengetahui hal -  hal diatas, perlu diadakan penilaian dengan statistika.
Kata Statistika berbeda dengan Statistik. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel ataupun diagram, yang melukiskan suatu persoalan. Sedangkan statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan. Dalam statistika dibagi menjadi dua yaitu statistika induktif dan deskriptif. Distribusi Frekuensi dan Ukuran Gejala Pusat merupakan bagian dari statistik deskriptif.

Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel Frekuensi adalah tabel yang menyajikan hasil percobaan dengan seluruh kemungkinan dinyatakan dengan variabel (angka-angka) disertai dengan frekuensi dan nilai probabilitas. Yang dimana dalam menghitung Tabel Frekuensi menggunakan bagian dari Kelas/Class, Batas kelas, Panjang kelas, Frekuensi, Nilai tengah.
Kelas
Kelas ( Class ) Pengelompokan individu atau item dari data ( Class ) yang diobservasi kedalam batas – batas nilai tertentu
Batas kelas
Bilangan – bilangan yang membatasi kelas – kelas ( class limit ) tertentu, yang memiliki 2 macam pengertian:
a. Batas Kelas / ujung kelas ( State Class Limit ) yaitu bilangan - bilangan yang tertera didalam suatu distribusi frekeuensi yang membatasi kelas – kelas tertentu yang terdiri dari :
·         Batas bawah kelas / Ujung bawah kelas (Lower State Class limit/ LCL) Adalah bilangan yang paling kecil yang membatasi kelas tertentu.
·         Batas atas kelas/Ujung atas kelas (Upper State Class limit/ UCL) Bilangan yang paling besar yang membatasi kelas tertentu.
b. Batas kelas sebenarnya / Tepi kelas ( Class Boundaries ) yaitu bilangan:
·         Batas bawah kelas sebenarnya/tepi bawah kelas ( Lower Class Boundaries / LCB ) Bilangan yang diperoleh dari rata-rata ujung atas kelas sebelumnya dengan ujung bawah kelas yang bersangkutan.
·         Batas atas kelas sebenarnya/tepi atas kelas ( Upper Class Boundaries / UCB ) Bilangan yang diperoleh dari rata-rata ujung atas kelas yang bersangkutan dengan ujung bawah kelas yang berikutnya.
Panjang kelas
Panjang kelas /Lebar kelas / Ukuran Kelas ( Class interval / Class Size ) à Ci Bilangan – bilangan yang menunjukkan panjang / lebar / ukuran dari tiap – tiap kelas yang diperoleh dengan cara mengurangkan batas bawah kelas berikutnya dengan batas kelas yang bersangkutan.
Frekuensi
Angka yang menunjukkan banyaknya data individual yang terdapat dalam satu kelas.
Nilai tengah
Nilai tengah/ titik tengah/tanda kelas ( Midpoint / Class Mark ) adalah  bilangan – bilangan yang dapat mewakili kelas – kelas tertentu yang diperoleh dengan jalan atau cara merata – ratakan batas kelas yang bersangkutan.

Ukuran Pemusatan Data
Ukuran Pemusatan Data adalah bilangan atau keterangan yang dapat mewakili deretan bilangan atau deretan keterangan tertentu atau suatu nilai yang mewakili suatu kelompok data yang pada umunya mempunyai kecenderungan terletak di tengah – tengah dan memusat dalam suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai data.

II.                URAIAN PENELITIAN

A. Tahap Telaah
Perlakuan Terhadap BLOG
bisa di lihat di SoftCopy BUKTI BLOG


Data yang akan di Olah dilihat dari Penayangan Blog per-Hari-nya :

4
0
28
60
34
73
0
26
69
28
57
65
1
4
22
25
143
102
105
102
4
19
43
129
100
153
23
3
36
45
93
108
42
0
2
2
96
116
105
92
1
5

Setelah data terkumpul, di sajikanlah dalam Penyajian Distribusi Frekuensi dan Penyajian Data Numerik :
Penyajian Distribusi Frekuensi :
1.         Menentukan jangkauan (range) dari data (R).
Jangkauan = data terbesar – data terkecil.
            R = 153 – 0
            R = 153

2.         Menentukan banyaknya kelas (K).
K = 2k > n  ,  n : banyaknya data.
K = 26 > 42  ,  64 > 42.
K = 6

3.         Menentukan panjang interval kelas.
Panjang interval kelas (i) = Jangkauan (R) / Jumlah Kelas (K)
i = 153/6
i = 25,5

4.         Menentukan batas bawah kelas pertama. Tepi bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.

Tepi Bawah
Tepi Atas
Turus
Frekuensi
Frekuensi Relatif
0
25.4
IIIII IIIII IIIII I
16
38%
25.5
50.9
IIIII III
8
19%
51.0
76.4
IIIII
5
12%
76.5
101.9
IIII
4
10%
102.0
127.4
IIII I
6
14%
127.5
153
III
3
7%

Histogram Frekuensi
Tepi Bawah
Tepi Atas
Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi
Frekuensi Relatif
0
25.4
0
25.45
16
38%
25.5
50.9
25.45
50.95
8
19%
51.0
76.4
50.95
76.45
5
12%
76.5
101.9
76.45
101.95
4
10%
102.0
127.4
101.95
127.45
6
14%
127.5
153
127.45
153
3
7%

Poligon Frekuensi
Tepi Bawah
Tepi Atas
Nilai Tengah
Frekuensi

0
0
0
25.4
25.40
16
25.5
50.9
38.15
8
51.0
76.4
50.90
5
76.5
101.9
63.65
4
102.0
127.4
76.40
6
127.5
153
89.15
3


153
0

Tabel Distribusi Kumulatif
Kurang Dari
Frekuensi Kumulatif
Lebih Dari
Frekuensi Kumulatif
< 0
0
> 0
42
< 25.4
16
> 25.4
26
< 50.9
24
> 50.9
18
< 76.4
29
> 76.4
13
< 101.9
33
> 101.9
9
< 127.4
39
> 127.4
3
< 153
42
> 153
0

Penyajian Data Numerik :
            Penyajian Data Numerik diperoleh dari data yang sudah ada yaitu dari data Batas Bawah, Batas Atas, Frekuensi dan Frekuensi Kumulatif yang membantu memperoleh nilai yang di inginkan.
Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
0
25.45
16
16
25.45
50.95
8
24
50.95
76.45
5
29
76.45
101.95
4
33
101.95
127.45
6
39
127.45
153
3
42

MEAN
Mean = jumlah nilai data pengamatan / banyaknya data anggota sampel.
Mean = 2165/42
Mean = 51.5476

MEDIAN
Untuk menentukan hasil dari median, diperlukan rumus untuk menghasilkan nilainya. Untuk rumus yaitu sbb :
Dengan :
L  : Batas bawah kelas frekuensi yang mengandung median
i    : interval kelas/lebar kelas
n   : banyaknya data
F   : frekuensi kumulatif sebelum kelas yang mengandung median
f   : frekuensi kelas yang mengandung median

Jadi :
L  : banyaknya data anggota sampel / 2.
       42 / 2 = 21
Kalau di lihat dari Frekuensi Kumulatif angka ‘21’ terletak pada baris ke-2 yaitu pada angka 24, jadi untuk L ditentukan dari batas bawah kelas pada baris 2, yaitu : 25,45
Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
0
25.45
16
16
25.45
50.95
8
24
50.95
76.45
5
29
76.45
101.95
4
33
101.95
127.45
6
39
127.45
153
3
42
L  : 25,45
i    : 25,5
n   : 42
F   : 16
f   : 8

Med = L + i (n/2 – F)
                          F
Med = 25,45 + 25,5 (42/2 – 16)
                                        8
Med = 25,45 + 25,5 (21 – 16)
                                       8
Med = 25,45 + 25,5 (5)
                                  8
Med = 41.3875

MODUS
Untuk menentukan hasil dari modus, diperlukan rumus untuk menghasilkan nilainya. Untuk rumusnya yaitu sbb :
Dengan :
L     : batas bawah kelas yang mengandung modus
i      : interval kelas/lebar kelas
d1   : selisih frekuensi kelas yang mengandung modus dengan kelas sebelumnya
d2   : selisih frekuensi kelas yang mengandung modus dengan kelas sesudahnya

Jadi :
L     : 25,45 (penjelasan sama dengan yang diatas)
i      : 25.5
d1   : 8 – 16 = 8
d2   : 8 – 5 = 3

Mod = L + i (   d1   )
                      d1+d2
Mod = 25,45 + 25,5 (_ 8_ )
                                   8+3
Mod = 25,45 + 25,5 (8)
                                  11
Mod = 43,9955

KUARTIL
       Kuartil, membagi data menjadi seperempat bagian yang sama untuk data-nya menggunakan rumus sbb :
Dengan :
Qk  = kuartil ke-k, dimana k=1, 2 atau 3
n     = banyaknya data sampel
i      = interval kelas/lebar kelas
L     = batas bawah kelas yang mengandung kuartil ke-k
F     = frekuensi kumulatif sebelum kelas yang mengandung kuartil ke-k
f      = frekuensi kelas yang mengandung kuartil ke-k

Jadi :
n   : 42
i    : 25,5
L  : 25,45 (penjelasan sama dengan yang diatas)
F   : 16
f   : 8
k   : 1, 2, 3

k = 1  >  Q1 = L + i (k.n/4-F)
                                     f
              Q1 = 25,45 + 25,5 (1.42/4-16)
                                                   8
              Q1 = 25,45 + 25,5 (42/4-16)
                                                  8
              Q1 = 25,45 + 25,5 (10,5-16)
                                                   8
              Q1 = 25,45 + 25,5 (-5,5)
                                                8
              Q1 = 7,91875

k = 2  >  Q2 = L + i (k.n/4-F)
                                      f
              Q2 = 25,45 + 25,5 (2.42/4-16)
                                                   8
              Q2 = 25,45 + 25,5 (84/4-16)
                                                  8
              Q2 = 25,45 + 25,5 (21-16)
                                                  8
              Q2 = 25,45 + 25,5 (5)
                                              8
              Q2 = 41.3875

k = 3  >  Q3 = L + i (k.n/4-F)
                                      f
              Q3 = 25,45 + 25,5 (3.42/4-16)
                                                   8
              Q3 = 25,45 + 25,5 (126/4-16)
                                                   8
              Q3 = 25,45 + 25,5 (31,5-16)
                                                   8
              Q3 = 25,45 + 25,5 (15,5)
                                                8
              Q3 = 74.85625

DESIL
Desil, sekelompok data terurut terbagi menjadi 10 bagian yang sama. untuk data-nya menggunakan rumus sbb :
Karena desil membagi letaknya sampai k : 1-10, dan apabila harus menghitung sampai 10 mungkin terasa lelah, jadi disini saya Cuma menghitung sampai 3 saja , disamakan dengan yang kuartil 1 – 3. Jadi :

k = 1  >  D1 = L + i (k.n/10-F)
                                       f
              D1 = 25,45 + 25,5 (1.42/10-16)
                                                     8
              D1 = 25,45 + 25,5 (42/10-16)
                                                   8
              D1 = 25,45 + 25,5 (4,2-16)
                                                  8
              D1 = 25,45 + 25,5 (-11,8)
                                                 8
              D1 = -12.1625

k = 2  >  D2 = L + i (k.n/10-F)
                                      f
              D2 = 25,45 + 25,5 (2.42/10-16)
                                                    8
              D2 = 25,45 + 25,5 (84/10-16)
                                                   8
              D2 = 25,45 + 25,5 (8,4-16)
                                                  8
              D2 = 25,45 + 25,5 (-7,6)
                                                8
              D2 = 1.225

k = 3  >  D3 = L + i (k.n/10-F)
                                       f
              D3 = 25,45 + 25,5 (3.42/10-16)
                                                    8
              D3 = 25,45 + 25,5 (126/10-16)
                                                    8
              D3 = 25,45 + 25,5 (12,6-16)
                                                   8
              D3 = 25,45 + 25,5 (-3,4)
                                                8
              D3 = 14.6125


PERSENTIL
Persentil, sekelompok data terurut terbagi menjadi 100 bagian yang sama. untuk data-nya menggunakan rumus sbb :
Sama halnya dengan Kuartil dan Desil, biar disamakan saja, jadi saya menghitung ‘k’ nya dari 1 – 3 saja. Jadi :

k = 1  >  P1 = L + i (k.n/100-F)
                                      f
              P1 = 25,45 + 25,5 (1.42/100-16)
                                                     8
              P1 = 25,45 + 25,5 (42/100-16)
                                                   8
              P1 = 25,45 + 25,5 (0,42-16)
                                                  8
              P1 = 25,45 + 25,5 (-15,58)
                                                 8
              P1 = -24.2113

k = 2  >  P2 = L + i (k.n/100-F)
                                      f
              P2 = 25,45 + 25,5 (2.42/100-16)
                                                    8
              P2 = 25,45 + 25,5 (84/100-16)
                                                   8
              P2 = 25,45 + 25,5 (0,84-16)
                                                  8
              P2 = 25,45 + 25,5 (-15,16)
                                                 8
              P2 = -22.8725

k = 3  >  P3 = L + i (k.n/100-F)
                                      f
              P3 = 25,45 + 25,5 (3.42/100-16)
                                                    8
              P3 = 25,45 + 25,5 (126/100-16)
                                                   8
              P3 = 25,45 + 25,5 (1,26-16)
                                                  8
              P3 = 25,45 + 25,5 (-14,74)
                                                 8
              P3 = -21.5338

B. Gambar

Gambar 1 : Total Penyangan Blog

Gambar 2 : Penayangan Blog perHari

Gambar 3 : Histogram Frekuensi

Gambar 4 : Poligon Frekuensi
 
Gambar 5 : OGIF POSITIF

Gambar 6 : OGIF NEGATIF

I.                   KESIMPULAN/RINGKASAN
Jadi, dengan data yang diperoleh selama kurang lebih 6 minggu dalam meng-Observasi Blog wirausaha (http://e-kohaku.blogspot.com) penulis dapat mengolah data tersebut (data yang di ambil dari penayangan blog perHari) dan menghasilkan beberapa statistika berupa Jumlah Total penayangan yang menunjukan Ogif Positif dan Jumlah Penyangan Perharinya yang disajikan dengan Grafik Histogram Frekuensi dan menghasilkan pula Histogram Frekuensi beserta grafiknya, Poligon Frekuensi beserta grafiknya, Tabel Distribusi Kumulatif yang nantinya menghasilkan grafik ogif (positif dan negatif). Di samping itu, dapat menemukan hasil dari :
mean (rata-rata) yaitu 51.5476
median : 41.3875
modus : 43,9955
dan ukuran letak dari :
Kuartil1 yaitu 7,91875
Kuartil2 : 41.3875
Kuartil3 : 74.85625
Desil1 : -12.1625
Desil2 : 1.225
Desil3 : 14.6125
Persentil1 : -24.2113
Persentil2 : -22.8725
Persentil3 : -21.5338

DAFTAR PUSTAKA

-          Glaudes, nyo. 2013. Distribusi Frekuensi. http://nyoglaudes.blogspot.com/2013/02/distribusi-frekuensi.html (di akses 14 Maret 2014)
-          Riadi, Muchlisin. 2014. Pengertian Distribusi Frekuensi. http://www.kajianpustaka.com/2014/03/distribusi-frekuensi.html (di akses 14 Maret 2014)
-          Sarah, Irsyad., Meisa, Yusti., dkk. 2012. Modul Statistika dan Probabilitas I. UNPAD:Bandung.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "jurnal Observasi BLOG"

 
Copyright © 2015 CMIIW :) - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top