Penyajian Data Distribusi Frekuensi dan Data Numerik dari 50 Ukuran File Daftar Anime



Penyajian Data Distribusi Frekuensi dan Data Numerik dari 50 Ukuran File Daftar Anime

Ghilman Hasbi Basith (1306052)
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia


Abstrak – jurnal ini membahas bagaimana penulis mengukur ukuran file dari ke 50 daftar anime yang ada pada blog wirausahanya , yaitu http://e-kohaku.blogspot.com , penulis mengukur ukuran file berdasarkan satuan MegaByte , jika ada ukuran dengan satuan GigaByte maka di konversi terlebih dahulu ke satuan MegaByte. Setelah terkumpul ke 50 data, lalu disajikan dalam Data Distribusi Frekuensi dan Data Numerik yang dimana disitu menghitung nilai Mean (rata-rata), median, modus, dan ukuran letak dari kuartil, desil dan persentil.

Kata Kunci – Frekuensi, Grafik, Median, Modus, Kuartil, Desil, Persentil

I.                   PENDAHULUAN
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel Frekuensi adalah tabel yang menyajikan hasil percobaan dengan seluruh kemungkinan dinyatakan dengan variabel (angka-angka) disertai dengan frekuensi dan nilai probabilitas. Yang dimana dalam menghitung Tabel Frekuensi menggunakan bagian dari Kelas/Class, Batas kelas, Panjang kelas, Frekuensi, Nilai tengah.
Kelas
Kelas ( Class ) Pengelompokan individu atau item dari data ( Class ) yang diobservasi kedalam batas – batas nilai tertentu
Batas kelas
Bilangan – bilangan yang membatasi kelas – kelas ( class limit ) tertentu, yang memiliki 2 macam pengertian:
a. Batas Kelas / ujung kelas ( State Class Limit ) yaitu bilangan - bilangan yang tertera didalam suatu distribusi frekeuensi yang membatasi kelas – kelas tertentu yang terdiri dari :
·         Batas bawah kelas / Ujung bawah kelas (Lower State Class limit/ LCL) Adalah bilangan yang paling kecil yang membatasi kelas tertentu.
·         Batas atas kelas/Ujung atas kelas (Upper State Class limit/ UCL) Bilangan yang paling besar yang membatasi kelas tertentu.
b. Batas kelas sebenarnya / Tepi kelas ( Class Boundaries ) yaitu bilangan:
·         Batas bawah kelas sebenarnya/tepi bawah kelas ( Lower Class Boundaries / LCB ) Bilangan yang diperoleh dari rata-rata ujung atas kelas sebelumnya dengan ujung bawah kelas yang bersangkutan.
·         Batas atas kelas sebenarnya/tepi atas kelas ( Upper Class Boundaries / UCB ) Bilangan yang diperoleh dari rata-rata ujung atas kelas yang bersangkutan dengan ujung bawah kelas yang berikutnya.
Panjang kelas
Panjang kelas /Lebar kelas / Ukuran Kelas ( Class interval / Class Size ) à Ci Bilangan – bilangan yang menunjukkan panjang / lebar / ukuran dari tiap – tiap kelas yang diperoleh dengan cara mengurangkan batas bawah kelas berikutnya dengan batas kelas yang bersangkutan.
Frekuensi
Angka yang menunjukkan banyaknya data individual yang terdapat dalam satu kelas.
Nilai tengah                
Nilai tengah/ titik tengah/tanda kelas ( Midpoint / Class Mark ) adalah  bilangan – bilangan yang dapat mewakili kelas – kelas tertentu yang diperoleh dengan jalan atau cara merata – ratakan batas kelas yang bersangkutan.

Ukuran Pemusatan Data
Ukuran Pemusatan Data adalah bilangan atau keterangan yang dapat mewakili deretan bilangan atau deretan keterangan tertentu atau suatu nilai yang mewakili suatu kelompok data yang pada umunya mempunyai kecenderungan terletak di tengah – tengah dan memusat dalam suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai data.


II.                URAIAN PENELITIAN

A. Tahap Telaah
Daftar dari Ukuran File 50 Anime
No.
Nama Anime
Ukuran (Mb)
1
Air Gear 1 - 25 episode
1873
2
Akame Ga Kill 1 - 24 episode
1566
3
Ao Haru Ride 1 - 12 episode
869
4
Asobi ni Iku yo! 1 - 13 episode
943
5
Asu No Yoichi 1 - 12 episode
873
6
B Gata H Kei 1 - 12 episode
747
7
Baka To Test S1 1 - 13 episode
1761
8
Baka To Test S2 1 - 13 episode
1259
9
Black bullet 1 - 13 episode
704
10
Blood Lad 1 - 10 episode
721
11
Boka Wa Tomadachi ga Suku Nai S1 1 - 13 episode
777
12
Boka Wa Tomadachi ga Suku Nai S2 1 - 12 episode
801
13
BTOOOM 1 - 12 episode
752
14
Dakara Boku wa H ga Dekinai 1 - 12 epiode
903
15
Date A Live S1 1 - 13 episode
848
16
Date A Live S2 1 - 11 episode
758
17
Gekkan Shoujo Nozaki-kun 1 - 12 episode
825
18
Grisaia no Kajitsu 1 - 13 episode
864
19
Hagure Yuusha no Aesthetica 1 - 12 episode
875
20
Highschool DxD S1 1 - 12 episode
1167
21
Highschool DxD S2 1 - 12 episode
1034
22
Inou Battle wa Nichijou kei no Naka de 1 - 12 episode
850
23
Jinsei 1 - 13 episode
937
24
Kampfer 1 - 11 episode
1228
25
Kanojo ga Flag o Oraretara 1 - 13 episode
990
26
Kore Wa Zombie S1 1 - 13 epiode
1064
27
Kore Wa Zombie S2 1 - 11 episode
936
28
Madan no Ou to Vanadis 1 - 13 episode
1075
29
Magi S1 1 - 25 episode
1792
30
Magi S2 1 - 25 episode
2242
31
Maken Ki S1 1 - 12 episode
862
32
Maken Ki S2 1 - 10 episode
351
33
Mangaka san to assistant san 1 - 12 epiode
437
34
Mekaku City Actors 1 - 12 episode
984
35
No Game No Life 1 - 12 episode
858
36
NouCome 1 - 10 episode
803
37
Nyan Koi 1 - 12 episode
922
38
Ryuugajou Nanana no Maizoukin 1 - 11 episode
898
39
Sankarea 1 - 12 episode
421
40
Seikoku no Dragonar 1 - 12 episode
1146
41
Seirei Tsukai no Blade Dance 1 - 12 episode
983
42
Sekirei S1 1 - 13 episode
954
43
Sekirei S2 1 - 14 episode
1228
44
Sora no Otoshimono S1 1 - 13 episode
1310
45
Sora no Otoshimono S2 1 - 12 episode
1566
46
Tokyo Ghoul S1 1 - 12 episode
527
47
Trinity Seven 1 - 12 episode
1116
48
Walkure Romanze 1 - 12 episode
441
49
Yosuga No Sora 1 - 12 episode
810
50
Yuusibu 1 - 13 episode
2600

Ukuran File 50 Anime
1873
747
777
758
1034
1064
862
803
983
527
1566
1761
801
825
850
936
351
922
954
1116
869
1259
752
864
937
1075
437
898
1228
441
943
704
903
875
1228
1792
984
421
1310
810
873
721
848
1167
990
2242
858
1146
1566
2600

Penyajian Distribusi Frekuensi :
1.         Menentukan jangkauan (range) dari data (R).
Jangkauan = data terbesar – data terkecil.
            R = 2600 – 351
            R = 2249
2.         Menentukan banyaknya kelas (K).
K = 2k > n  ,  n : banyaknya data.
K = 26 > 50  ,  64 > 50.
K = 6
3.         Menentukan panjang interval kelas.
Panjang interval kelas (i) = Jangkauan (R) / Jumlah Kelas (K)
i = 2249/6
i = 374.833    374,9
4.         Menentukan batas bawah kelas pertama. Tepi bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.

Tepi Bawah
Tepi Atas
Turus
Frekuensi
F Relatif
351
725.8
IIII II
7
14%
725.9
1100.7
IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIII
29
58%
1100.8
1475.6
IIIII II
7
14%
1475.7
1850.5
IIII
4
8%
1850.6
2225.4
I
1
2%
2225.5
2600.3
II
2
4%

Histogram Frekuensi
Tepi Bawah
Tepi Atas
Batas Bawah
Batas Atas
F
Batas Bawah – Batas Atas
351
725.8
350,95
725,85
7
350,95 - 725,85
725.9
1100.7
725,85
1100,75
29
725,85 - 1100,75
1100.8
1475.6
1100,75
1475,65
7
1100,75 - 1475,65
1475.7
1850.5
1475,65
1850,55
4
1475,65 - 1850,55
1850.6
2225.4
1850,55
2225,45
1
1850,55 - 2225,45
2225.5
2600.3
2225,45
2600,35
2
2225,45 - 2600,35

Poligon Frekuensi
Tepi Bawah
Tepi Atas
Nilai Tengah
Frekuensi


374.8
0
351
725.8
538.4
7
725.9
1100.7
913.3
29
1100.8
1475.6
1288.2
7
1475.7
1850.5
1663.1
4
1850.6
2225.4
2038
1
2225.5
2600.3
2412.9
2


2600.3
0

Tabel Distribusi Kumulatif
Kurang Dari
Frekuensi Kumulatif

Lebih Dari
Frekuensi Kumulatif
< 350,9
0

> 350,9
50
< 725,8
7

> 725,8
43
< 1100,7
36

> 1100,7
14
< 1475,6
43

> 1475,6
7
< 1850,5
47

> 1850,5
3
< 2225,4
48

> 2225,4
2
< 2600,3
50

> 2600,3
0


Penyajian Data Numerik :
            Penyajian Data Numerik diperoleh dari data yang sudah ada yaitu dari data Batas Bawah, Batas Atas, Frekuensi dan Frekuensi Kumulatif yang membantu memperoleh nilai yang di inginkan.

Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
350.95
725.85
7
7
725.85
1100.75
29
36
1100.75
1475.65
7
43
1475.65
1850.55
4
47
1850.55
2225.45
1
48
2225.45
2600.35
2
50

MEAN
Mean = jumlah nilai data pengamatan / banyaknya data anggota sampel.
Mean = 51251/50
Mean = 1025.02

MEDIAN
Untuk menentukan hasil dari median, diperlukan rumus untuk menghasilkan nilainya. Untuk rumus yaitu sbb :

Dengan :
L  : Batas bawah kelas frekuensi yang mengandung median
i    : interval kelas/lebar kelas
n   : banyaknya data
F   : frekuensi kumulatif sebelum kelas yang mengandung median
f   : frekuensi kelas yang mengandung median


Jadi :
L  : banyaknya data anggota sampel / 2.
       50 / 2 = 25
Kalau di lihat dari Frekuensi Kumulatif angka ‘25’ terletak pada baris ke-2 yaitu 36, jadi untuk L ditentukan dari batas bawah kelas pada baris 2, yaitu : 725.85

Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
350.95
725.85
7
7
725.85
1100.75
29
36
1100.75
1475.65
7
43
1475.65
1850.55
4
47
1850.55
2225.45
1
48
2225.45
2600.35
2
50
i    : 374.9
n   : 50
F   : 7
f    : 29

Med = L + i (n/2 – F)
                          F
Med = 725.85 + 374.9 (50/2 – 7)
                                          29
Med = 725.85 + 374.9 (25 – 7)
                                         29
Med = 725.85 + 374.9 (18)
                                      29
Med = 958.5466

MODUS
Untuk menentukan hasil dari modus, diperlukan rumus untuk menghasilkan nilainya. Untuk rumusnya yaitu sbb :
Dengan :
L     : batas bawah kelas yang mengandung modus
i      : interval kelas/lebar kelas
d1   : selisih frekuensi kelas yang mengandung modus dengan kelas sebelumnya
d2   : selisih frekuensi kelas yang mengandung modus dengan kelas sesudahnya

Jadi :
L     : 725.85
i      : 374.9
d1   : 29 – 7 = 22
d2   : 29 – 7 = 22

Mod = L + i (   d1   )
                      d1+d2
Mod = 725.85 + 374.9 (   22  )
                                      22+22
Mod = 725.85 + 374.9 (22)
                                      44
Mod = 913.3

KUARTIL
       Kuartil, membagi data menjadi seperempat bagian yang sama untuk data-nya menggunakan rumus sbb :
Dengan :
Qk  = kuartil ke-k, dimana k=1, 2 atau 3
n     = banyaknya data sampel
i      = interval kelas/lebar kelas
L     = batas bawah kelas yang mengandung kuartil ke-k
F     = frekuensi kumulatif sebelum kelas yang mengandung kuartil ke-k
f      = frekuensi kelas yang mengandung kuartil ke-k

Jadi :
n   : 50
i    : 374.9
L  : 725.85
F   : 7
f   : 29
k   : 1, 2, 3

k = 1  >  Q1 = L + i (k.n/4-F)
                                     f
              Q1 = 725.85 + 374.9 (1.50/4-7)
                                                     29
              Q1 = 725.85 + 374.9 (50/4-7)
                                                    29
              Q1 = 725.85 + 374.9 (12.5-7)
                                                     29
              Q1 = 725.85 + 374.9 (5.5)
                                                  29
              Q1 = 796.9517

k = 2  >  Q2 = L + i (k.n/4-F)
                                      f
              Q2 = 725.85 + 374.9 (2.50/4-7)
                                                     29
              Q2 = 725.85 + 374.9 (100/4-7)
                                                     29
              Q2 = 725.85 + 374.9 (25-7)
                                                   29
              Q2 = 725.85 + 374.9 (18)
                                                  29
              Q2 = 958.5466

k = 3  >  Q3 = L + i (k.n/4-F)
                                      f
              Q3 = 725.85 + 374.9 (3.50/4-7)
                                                     29
              Q3 = 725.85 + 374.9 (150/4-7)
                                                     29
              Q3 = 725.85 + 374.9 (37.5-7)
                                                     29
              Q3 = 725.85 + 374.9 (30.5)
                                                   29
              Q3 = 1120.141

DESIL
Desil, sekelompok data terurut terbagi menjadi 10 bagian yang sama. untuk data-nya menggunakan rumus sbb :
Karena desil membagi letaknya sampai k : 1-10, dan apabila harus menghitung sampai 10 mungkin terasa lelah, jadi disini saya Cuma menghitung sampai 3 saja , disamakan dengan yang kuartil 1 – 3. Jadi :

k = 1  >  D1 = L + i (k.n/10-F)
                                     f
              D1 = 725.85 + 374.9 (1.50/10-7)
                                                      29
              D1 = 725.85 + 374.9 (50/10-7)
                                                     29
              D1 = 725.85 + 374.9 (5-7)
                                                  29
              D1 = 725.85 + 374.9 (-2)
                                                 29
              D1 = 699.9948

k = 2  >  D2 = L + i (k.n/10-F)
                                      f
              D2 = 725.85 + 374.9 (2.50/10-7)
                                                      29
              D2 = 725.85 + 374.9 (100/10-7)
                                                     29
              D2 = 725.85 + 374.9 (10-7)
                                                   29
              D2 = 725.85 + 374.9 (3)
                                                 29
              D2 = 764.6328

k = 3  >  D3 = L + i (k.n/10-F)
                                       f
              D3 = 725.85 + 374.9 (3.50/10-7)
                                                      29
              D3 = 725.85 + 374.9 (150/10-7)
                                                      29
              D3 = 725.85 + 374.9 (15-7)
                                                   29
              D3 = 725.85 + 374.9 (8)
                                                 29
              D3 = 829.2707


PERSENTIL
Persentil, sekelompok data terurut terbagi menjadi 100 bagian yang sama. untuk data-nya menggunakan rumus sbb :
Sama halnya dengan Kuartil dan Desil, biar disamakan saja, jadi saya menghitung ‘k’ nya dari 1 – 3 saja. Jadi :

k = 1  >  P1 = L + i (k.n/100-F)
                                      f
              P1 = 725.85 + 374.9 (1.50/100-7)
                                                      29
              P1 = 725.85 + 374.9 (50/100-7)
                                                     29
              P1 = 725.85 + 374.9 (0.5-7)
                                                   29
              P1 = 725.85 + 374.9 (-6.5)
                                                  29
              P1 = 641.8207

k = 2  >  P2 = L + i (k.n/100-F)
                                      f
              P2 = 725.85 + 374.9 (2.50/100-7)
                                                      29
              P2 = 725.85 + 374.9 (100/100-7)
                                                       29
              P2 = 725.85 + 374.9 (1-7)
                                                  29
              P2 = 725.85 + 374.9 (-6)
                                                 29
              P2 = 648.2845

k = 3  >  P3 = L + i (k.n/100-F)
                                      f
              P3 = 725.85 + 374.9 (3.50/100-7)
                                                      29
              P3 = 725.85 + 374.9 (150/100-7)
                                                     29
              P3 = 725.85 + 374.9 (1.5-7)
                                                   29
              P3 = 725.85 + 374.9 (-5.5)
                                                  29
              P3 = 654.7483

B. Gambar

 
Gambar 1 : Histogram Frekuensi 


Gambar 2 : Poligon Frekuensi


Gambar 3 : OGIF POSITIF

Gambar 4 : OGIF NEGATIF


III.                   KESIMPULAN/RINGKASAN
Jadi, dengan data ukuran file dari 50 daftar anime yang ada pada blog http://e-kohaku.blogspot.com , penulis dapat menemukan hasil dari Histogram Frekuensi beserta grafiknya, Poligon Frekuensi beserta grafiknya, Tabel Distribusi Kumulatif yang nantinya menghasilkan grafik ogif (positif dan negatif). Di samping itu, dapat menemukan hasil dari :
mean (rata-rata) yaitu 1025.02
median : 958.5466
modus : 913.3
dan ukuran letak dari :
Kuartil1 yaitu 796.9517
Kuartil2 : 958.5466
Kuartil3 : 1120.141
Desil1 : 699.9948
Desil2 : 764.6328
Desil3 : 829.2707
Persentil1 : 641.8207
Persentil2 : 648.2845
Persentil3 : 654.7483

DAFTAR PUSTAKA

Sarah, Irsyad., Meisa, Yusti., dkk. 2012. Modul Statistika dan Probabilitas I. UNPAD:Bandung.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Penyajian Data Distribusi Frekuensi dan Data Numerik dari 50 Ukuran File Daftar Anime"

 
Copyright © 2015 CMIIW :) - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top